Selasa, 26 April 2022

Hari Biasa Pekan Paskah II

Warna Liturgi: Putih

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 4:32-37

Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1ab.1cd-2.5

Bacaan Injil: Yohanes 3:7b-15


Doa Laudato Si'

https://youtu.be/ctVyXoyrU3c 

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 4:32-37

Mereka sehati dan sejiwa


P. Bacaan dari Kisah Para Rasul

Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.


Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1ab.1cd-2.5

Ref. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan!

Bait Pengantar Injil: Yoh 3:14

Reff: Alleluya

Anak manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal.

Alleluya

Bacaan Injil: Yohanes 3:7b-15


Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.


I. Inilah Injil Suci menurut Yohanes

U. Dimuliakanlah Tuhan


Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.


Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Setiap hari, Roh Tuhan membarui hidup Gereja dan hidup kita masing-masing. Pembaruan ini bukan hanya sebuah pembaruan rohani yang personal, melainkan juga pembaruan manusiawi yang komunal. Hal ini terungkap konkret dalam Bacaan Pertama hari ini. Dalam Kisah Para Rasul 4:32-37, diceritakan betapa Jemaat Perdana sungguh belajar memperbarui hidup dalam semangat Paskah. Iman akan kebangkitan Tuhan Yesus mendorong mereka untuk hidup sehati dan sejiwa sebagai komunitas umat beriman yang guyub, rukun, dan bersemangat gotong-royong.

Di tengah dinamika hidup Jemaat Perdana itu, para rasul hadir dan tinggal bersama mereka sebagai pemersatu, pemimpin dan pembimbing rohani. Dengan kuasa yang berasal dari Tuhan Yesus, mereka mengarahkan gerak hidup dan pertobatan Jemaat Perdana supaya dapat berubah dan berbuah dengan semangat baik. Sesuai dengan pesan Yesus dalam Injil hari ini, semua yang diajarkan oleh para rasul sejatinya adalah ajaran Tuhan Yesus sendiri. Para rasul memberi kesaksian dan apa yang mereka alami, ketahui dan lihat dan sikap, hidup, dan karya Tuhan Yesus.

Bagi kita umat beriman yang saat ini masih berziarah di dunia, dilahirkan kembali dan Roh Tuhan, berarti belajar hidup sehati sejiwa seperti Jemaat Perdana. Kita belajar menghayati semangat Paskah (iman akan kebangkitan Tuhan Yesus) dalam hidup berkomunitas yang nyata. Harapannya kita mampu mengubah sikap egois, menjadi sikap peduli, penuh belas kasih dan kerelaan untuk berbagi. Oleh karena itu, semoga keluarga, Gereja dan masyarakat kita selalu menjadi “Sekolah Cinta Kasih”, tempat di mana kita sebagai anak-anak Allah belajar saling, mencintai, saling percaya, dan saling berbagi. Amin


DOA PAGI

Allah Bapa Mahakuasa, dalam diri Putra-Mu, Engkau menyatakan kepenuhan hidup baru kepada dunia. Anugerahilah kami kesanggupan untuk mewartakan kemuliaan Putra-Mu yang telah bangkit agar dapat memperoleh karunia yang Kaujanjikan. Amin


Sumber Renungan dan Doa Pagi: https://www.adiutami.com/2022/04/renungan-harian-selasa-26-april-2022.html