Kamis, 2 Juni 2022

Hari Biasa Pekan Paskah VII

PF S. Marselinus dan Petrus, Martir

Warna Liturgi: Putih

BACAAN I: Kis. 22:30; 23:6-11

MAZMUR: 16:1-2a.5.7-8.9-10.11;

BPI: Yoh 17:20-26

BACAAN INJIL: Injil Yohanes 17:20-26

Doa Laudato Si'

Doa Ratu Surga

Novena Roh Kudus Hari Ketujuh

Channel Youtube Paroki Cilacap

ANTIFON PEMBUKA  – Ibrani 4:16

Marilah kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Aleluya.

PENGANTAR:

Dalam kata-kata perpisahan-Nya, Yesus mengharapkan kerukun an dan persatuan di antara umat manusia. Sebagai contoh, digambarkan persatuan antara Dia sendiri dan Bapa-Nya. Apa yang sudah nyata di surga, hendaknya diusahakan di dunia. Santo Paulus meneguhkan meletakkan ikatan yang duniawi dengan yang surgawi: karena harapannya akan kebangkitan orang mati, ia diseret ke pengadilan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, terimalah roti anggur yang kami hunjukkan atas perintah-Mu. Limpahkanlah rahmat penebusan kepada kami berkat misteri suci yang kami rayakan dalam sembah bakti yang pantas. Demi Kristus, ….

ATAU: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan hidup, semoga dunia Kauciptakan menjadi baru dan umat manusia rukun bersatu padu berkat Roh Kudus, berkat kebaikan dan cinta kasih yang lebih kuat daripada perselisihan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 22:30.23:6-11

“Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”


P. Bacaan dari Kisah Para Rasul

Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”


Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2.5.7-8.9-10.11

Ref. Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.

Bait Pengantar Injil:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.

S : (Yoh 17:23) Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Bacaan Injil: Yohanes 17:20-26

“Supaya mereka sempurna menjadi satu.”

I. Inilah Injil Suci menurut Yohanes

U. Dimuliakanlah Tuhan


Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”


Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian

Yesus menginginkan kita bersatu dalam kasih-Nya, sama seperti Dia dan Bapa-Nya. Persatuan inilah yang dicita-citakan Allah ketika menciptakan manusia, seperti di katakan-Nya, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kej. 1:26). Sehingga, ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah dengan segala cara berusaha untuk mengembalikan harkat manusia dengan imamat rajawi Kristus yang mengurbankan diri-Nya sendiri, mengalirkan darah-Nya, dan menderita di kayu salib.

Dalam warta injil hari ini, Yesus sungguh-sungguh menginginkan persatuan kasih dengan Bapa dan kasih Bapa di dalam diri para murid. Doa Yesus menjamin bahwa dalam keadaan apa saja (sukses atau gagal), orang tetap beriman dan mempunyai kekuatan. Doa Yesus memampukan kita untuk bangkit dan tetap tabah di kala “jatuh”, kesepian, ditolak, atau dianiaya. Pada saat sukses, bahagia, doa Yesus membuat kita tidak lupa daratan, tidak lupa akan orang-orang di sekitar yang sedang menderita. Yang jelas, doa Yesus membuat kita untuk tetap waspada dan rendah hati. Allah sangat mencintai kita tanpa syarat dan menghendaki kita bahagia dalam persatuan dengan-Nya.

Sumber Renungan: https://www.adiutami.com/2022/05/renungan-harian-katolik-kamis-2-juni.html 

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.