Jumat, 15 April 2022

Warna Liturgi: Merah

Bacaan I: Yes 52:13-53:12

Mazmur Tanggapan: Mzm 31:2.6.12-13.15-16.17.25

Bacaan II: Ibr 4:14-16;5:7-9

Bait Pengantar Injil: Flp 2:8-9

Bacaan Injil: Yoh 18:1-19:42


Jadwal Pelayan Liturgi

Lagu-lagu Jumat Agung

Streaming Paroki Cilacap (Jumat, 15 April 2022, pukul 15.00 WIB)

Doa Laudato Si'

HARI JUMAT AGUNG

(Jumat, 15 April 2022)

Tahun C

MENGENANG SENGSARA DAN WAFAT TUHAN

Seturut tradisi, pada hari ini dan hari berikutnya, Gereja sama sekali tidak merayakan sakramen selain Sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Komuni Kudus yang diterimakan kepada umat yang hadir dalam ibadat ini adalah komuni yang dikonsekrasi pada Perayaan Kamis Putih. Pelayanan komuni kepada orang sakit, yang tidak dapat berpartisipasi dalam perayaan, dapat dilaksanakan kapan saja pada hari ini. Perayaan Sengsara Tuhan dilaksanakan sesudah tengah hari, sekitar pukul tiga siang, kecuali jika atas pertimbangan pastoral dipilih waktu sesudah itu.

Perayaan terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni Kudus. Imam dan Diakon (kalau ada) dengan mengenakan busana liturgi berwarna merah (seperti pada waktu Perayaan Ekaristi), berarak ke altar dalam keheningan tanpa diiringi lagu. Altar sama sekali kosong; tanpa salib, tanpa lilin, dan tanpa kain. Ada pun urut-urutan perarakan sebagai berikut: misdinar pembawa salib, misdinar lainnya, lektor, prodiakon dan imam.

Sebelum Perayaan Jumat Agung dimulai, komentator atau salah satu petugas dari umat menyampaikan Kata Pembuka kepada umat:

Kata Pembuka

Saudara-saudari yang terkasih, kita berkumpul untuk memperingati Yesus dari Nazaret, yang demikian dekat dengan kita, tetapi berbeda jauh pula dengan kita karena Ia adalah Allah sekaligus Manusia. Ia disiksa, didera, dihina, dan dihukum mati serta takut seperti kita. Namun segala penderitaan itu diterima-Nya dengan sukarela dan sekalipun sudah tampak datang, Ia tidak melarikan diri. Maka, Hamba Yahwe yang menderita tanpa dosa ini, diangkat oleh Allah. Jelaslah bahwa maut bukanlah titik punah, melainkan suatu kemenangan. Itulah sebabnya kita hari ini penuh rasa syukur dan gembira.

Perayaan ini terdiri dari tiga bagian:

Setelah memberi hormat ke altar, para petugas liturgi meniarap atau kalau keadaan tidak memungkinkan, berlutut dan berdoa sejenak dalam keheningan. Imam dan para petugas menuju ke tempat duduk. Sambil menghadap ke arah umat, imam merentangkan tangan mengucapkan doa pembuka tanpa ajakan “Marilah kita berdoa”

Doa Pembuka

I : Ingatlah, ya Allah Bapa yang Maharahim, akan belas kasih-Mu. Kuduskanlah dan lindungilah selalu hamba-hamba-Mu. Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu, telah memulai Misteri Paskah dengan penumpahan darah-Nya. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.

U : Amin.


LITURGI SABDA

Bacaan Pertama

(Yes 52:13-53:12)

(Kristus telah menyatakan diri solider dengan kesalahan kita. Dalam peristiwa penderitaan itu, rencana Allah mencapai kepenuhannya. Jalan keselamatan manusia terbuka melalui pengangkatan Kristus dari kehinaan. Dengan pemulihan-Nya atas dosa-dosa manusia, Ia telah melahirkan manusia baru. Kelahiran sebagai manusia baru tentu menuntut konsekuensi baru yaitu hidup selayaknya sebagai manusia baru dan meninggalkan manusia lama.)

L : Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Ia ditikam karena kedurhakaan kita.”

Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering.

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia.

Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 31:2.6.12-13.15-16.17.25

Ulangan:

Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku. (Luk. 23:46)

Ayat:

1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.

2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.

3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejar aku!

4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan

Bacaan Kedua  

(Ibr 4:14-16;5:7-9)

(Berhadapan dengan penderitaan maut, Yesus tetap merasakan takut dan ingin mundur. Dalam pertentangan batin itu, tampaklah kekuatan-Nya. Dalam kebimbangan, Ia menyerahkan semuanya pada kehendak Bapa. Saat itulah Ia menjadi imam dan korban sempurna. Ia menjadi sumber kehidupan dan keselamatan bagi semua orang yang patuh kepada-Nya).

L : Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Ia telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan

abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.”

Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur Kepada Allah

Bait Pengantar Injil

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.

Ayat.

Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya.

Kisah Sengsara Yoh 18:1-19:42

Kisah sengsara dibacakan atau dinyanyikan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanda salib pada buku. Bila pembacanya bukan Imam, sebelumnya mohon berkat dulu. Bila mungkin, sabda-sabda Yesus dibawakan oleh Imam.

N : Narator

Y : Yesus

PP : Pontius Pilatus

Ptr : Petrus

Rs : Para Rasul/Murid

Im : Imam Agung

S : Serdadu

R : Wakil Rakyat

W : Wanita

SO : Semua Oran

Bagi Yohanes, kisah sengsara merupakan sebuah penutup proses yang telah dimulai pada kedatangan-Nya di dunia. Dengan menyerahkan diri-Nya, selesai sudah perutusan Kristus di tengah-tengah manusia. Melalui air dan darah, Kristus menggenapi dan menyelesaikan perutusan-Nya. Roh Kuduslah yang akan meneguhkan Paskah baru. Kuasa kejahatan dibuang keluar. Firdaus terbuka lagi bagi manusia.


N : Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes.

Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka:

Y : "Siapakah yang kamu cari?"

N : Jawab mereka:


SO : "Yesus dari Nazaret."

N : Kata Yesus kepada mereka:

Y : "Akulah Dia."

N : Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula:

Y : "Siapakah yang kamu cari?"

N : Jawab mereka:

SO : "Yesus dari Nazaret."

N : Jawab Yesus:

Y : "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."

N : Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan hilang." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus:

Y : "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"

N : Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa." Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus:

W : "Bukankah engkau juga murid orang itu?"

N : Jawab Petrus:

Ptr : "Bukan!"

N : Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya:

Y : "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."

N : Ketika Ia berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:

S : "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?"

N : Jawab Yesus kepadanya:

Y : "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"

N : Lalu Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung itu. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya:

R : "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"

N : Petrus menyangkalnya, katanya:

Pe : "Bukan!"

N : Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya:

R : "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?"

N : Maka Petrus menyangkalnya lagi dan ketika itu berkokoklah ayam.

Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata:

PP : "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?"

N : Jawab mereka kepadanya:

SO : "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"

N : Kata Pilatus kepada mereka:

PP : "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu."

N : Kata orang-orang Yahudi itu:

SO : "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

N : Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya:

PP : "Engkau inikah raja orang Yahudi?"

N : Jawab Yesus:

Y : "Dari hatimu sendirikah, engkau katakan hal itu? Atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

N : Kata Pilatus:

PP: "Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; Apakah yang telah Engkau perbuat?"

N : Jawab Yesus:

Y : "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

N : Maka kata Pilatus kepada-Nya:

PP : "Jadi Engkau adalah raja?"

N : Jawab Yesus:

Y : "Seperti yang kau katakan, Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

N : Kata Pilatus kepada-Nya:

PP : "Apakah kebenaran itu?"

N : Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka:

PP : "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Hari Raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"

N : Mereka pun berteriak:

SO : "Jangan Dia, melainkan Barabas!"

N : Barabas adalah seorang penyamun.

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata:

N : "Salam, hai raja orang Yahudi!"

Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi:

PP : "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

N : Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka:

PP : "Lihatlah manusia itu!"

N : Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka:

S : "Salibkan Dia, salibkan Dia!"

N : Kata Pilatus kepada mereka:

PP : "Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia; Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

N : Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya:

SO : "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."

N : Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus:

PP : "Dari manakah asal-Mu?"

N : Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya:

PP : "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"

N : Yesus menjawab:

Y : "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."

N : Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:

SO : "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar."

N : Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu:

PP : "Inilah rajamu!"

N : Maka berteriaklah mereka:

SO : "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!"

N : Kata Pilatus kepada mereka:

PP : "Haruskah aku menyalibkan rajamu?"

N : Jawab imam-imam kepala:

SO : "Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar!"

N : Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus:

Im : "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."

N : Jawab Pilatus:

PP : "Apa yang kutulis, tetap tertulis."

N : Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain:

S : "Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya."

N : Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

Didekat salib Yesus berdirilah Ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:

Y : "Ibu, inilah, anakmu!"

N : Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu:

Y : "Inilah ibumu!"

N : Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:

Y : "Aku haus!"

N : Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop lalu mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus:

Y : "Sudah selesai."

N : Lalu Ia menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.

( Semua berlutut dan hening sejenak merenungkan wafat Tuhan )

N : Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."

Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

Demikianlah Injil Tuhan

U : Terpujilah Kristus