Senin, 11 April 2022

OKTAF PASKAH I (PUTIH)

St. Eleutherius, Paus;

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 2:14.22-32

Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11

Bacaan Injil: Matius 28:8-15


Doa Laudato Si'

https://youtu.be/8J3Qb3h8BV4 

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 2:14.22-32

Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”


Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

Bacaan Injil: Matius 28:8-15


Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.


Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Bacaan hari ini mengisahkan Yesus menampakkan diri kepada perempuan-perempuan yang berziarah ke makam-Nya. Perasaan takut tetapi penuh sukacita menyelimuti hati perempuan-perempuan itu. Setelah mengalami peristiwa itu, mereka berlari memberikan laporan kepada para rasul bahwa makam Yesus kosong. Pada saat yang sama, para penjaga makam Yesus memberikan laporan tentang kebangkitan-Nya. Lalu, para imam menyuruh mereka membuat cerita bahwa Yesus telah diculik untuk mendiskreditkan berita tentang kebangkitan Kristus.


Dalam hidup, sering kali kita menolak fakta sebenarnya hanya karena tidak bisa menerima bahwa yang terjadi tidak sesuai yang diharapkan. Bahkan, kita mulai menghadirkan sebuah kisah palsu untuk menutupi faktanya. Di sisi lain, terkadang pula kita seperti perempuan-perempuan


itu, yang tergesa-gesa mewartakan kasih Tuhan sehingga pesannya tidak tertangkap baik. Mari kita memaknai kebangkitan Tuhan dengan turut bangkit dalam mewartakan kebenaran, bukan hoaks; mewartakan kasih, bukan kebencian; membangkitkan harapan; bukan keputusasaan. Hal itu hanya mungkin kalau kita mau menjumpai Tuhan yang bangkit dalam keheningan doa.


DOA PAGI

Jagalah kami, ya Allah, sebab pada-Mu kami berlindung dan bersandar tatkala letih dalam peziarahan hidup ini. Amin.


Sumber Renungan dan Doa Pagi: https://www.adiutami.com/2022/04/renungan-harian-katolik-senin-18-april.html