Jumat, 10 Juni 2022

Hari Biasa, Pekan Biasa X

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I: 1Raj 19:9a.11-16

Mazmur Tanggapan: Mzm 27:7-8a.8b-9abc.13-14

Bait Pengantar Injil: Flp 2:15-16

BACAAN INJIL: Mat 5:27-32

Doa Laudato Si'

Doa Malaikat Tuhan


Channel Youtube Paroki Cilacap

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 27:7-8a

Perintah baru kuberikan kepada kalian, yaitu agar kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku menaruh cinta kasih kepada kalian.

PENGANTAR:

Tuhan tak pernah meninggalkan nabi-Nya. Pertemuannya dengan Tuhan memberi Elia kekuatan baru untuk melaksanakan tugasnya. Demikian pula perintah Yesus untuk menjaga kemurnian cinta kasih kita, hanya dapat kita pelihara dalam hubungan erat dengan Yesus sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa sumber kebahagiaan, Tuntunlah kami ke alam hening untuk menemui Engkau dan curahilah kami Roh Yesus yang akan memperkenalkan kami dengan dikau, sumber kehidupan kami. Demi Yesus Kristus Putramu, ….

Bacaan I: 1Raj 19:9a.11-16

“Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan.” 

P. Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja

Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”


Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 27:7-8a.8b-9abc.13-14

Ref. Wajah-Mu kucari, Ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil:

U : Alleluya

S : (Flp 2:15-16)  Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.

BACAAN INJIL: Mat 5:27-32

“Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya.”

I. Inilah Injil Suci menurut Matius

U. Dimuliakanlah Tuhan

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'”


Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Singkat (RESI)

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi yang terkasih, jumpa lagi dalam Renungan Singkat Dehonian hari ini, Jumat, 10 Juni 2022. Hari Biasa dalam Pekan Biasa X. Bersama saya Romo Thomas Suratno, SCJ dari Komunitas SCJ Cilandak-Jakarta-Indonesia mendengar dan merenungkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Mat 5:27-32.

Sahabat Resi yang terkasih, warta Injil hari ini bicara tentang dosa seksual (perzinahan). Kalau firman tadi diartikan secara hurufiah pastilah hukuman atau tindakan itu sangat berat dan kejam. Lalu bagaimana kita harus mengartikannya ? Tuhan jelas menghendaki kita membuang dosa ini, dan itu terlihat dari Kolose 3:5 – “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala”.

Sahabat Resi yang terkasih, perzinahan adalah lambang ketidaksetiaan. Ini berlawanan dengan sifat Allah yang adalah setia. Allah menginginkan manusia hanya menyembah kepada-Nya saja, bukan menyembah ilah lain. Begitupun manusia seharusnya setia kepada pasangannya saja, bukan kepada pasangan lain. Suami seharusnya setia kepada isterinya saja, bukan kepada perempuan lain. Inilah dasar dilarangnya zinah.

Sahabat Resi yang terkasih, perzinahan merupakan tanda pelampiasan nafsu seksual yang tidak terkendali, pemuasan keinginan diri sendiri, merusak perasaan hati dan menghancurkan masa depan kehidupan. Ini adalah sifat-sifat ‘Iblis’ yang ada dalam diri manusia. Allah ingin membantu manusia dalam hal mengendalikan nafsu zinah. Yesus Kristus telah mengajarkan bagaimana seharusnya mengekang nafsu seksual, sebagaimana yang dicatat dalam Matius 5:28. “Aku berkata kepadamu: setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”

Sahabat Resi yang terkasih, jika kita belum pernah berzinah (secara fisik), kita merasa layak untuk disebut orang beriman, namun pernyataan Yesus Kristus di atas menyatakan bahwa kita pernah berzinah di dalam hati. Nafsu ada di dalam hati, oleh sebab itu Yesus menekankan keinginan terhadap wanita lain yang ada dalam hati adalah perzinahan. Hukum Taurat menekankan perzinahan secara lahiriah, Yesus melengkapinya dengan perzinahan di dalam hati. Hal ini menandakan bahwa Allah sudah memperhitungkan sebagai dosa ketika manusia sudah memikirkan zinah di dalam hatinya, walaupun secara perbuatan belum dilakukan.

Sahabat Resi yang terkasih, konteks Matius 5:28 adalah “memandang perempuan”, bukan “memandang perempuan/laki-laki”. Yang disalahkan oleh Yesus Kristus bukanlah pikiran mendadak yang mungkin dibisikkan oleh Iblis ke dalam pikiran seorang, bukan juga keinginan yang tidak senonoh yang muncul dengan tiba-tiba. Yang dimaksudkan adalah pikiran atau keinginan tidak senonoh yang disetujui oleh kehendak seseorang, yaitu keinginan a-moral yang akan dilaksanakan jikalau ada kesempatan. Keinginan dalam hati akan kenikmatan seksual yang haram, bila direnungkan dan tidak dilawan, adalah dosa.

Sahabat Resi yang terkasih, bagaimana cara membuang dosa ini? Apakah cukup hanya dengan berdoa? Berdoa mohon kekuatan Allah untuk mengatasi hal itu baik-baik saja. Namun pertama-tama kita harus tahu dulu apa maksud kata-kata dalam firman tersebut. Kata ‘menyesatkan’, (Yunani), terjemahannya adalah menyebabkan kamu berdosa atau membuat kamu tersandung. Kemudian arti dari ungkapan ‘mencungkil mata kanan’ dan ‘memenggal tangan kanan’, ‘Mata kanan’ dan ‘tangan kanan’ menunjuk pada dosa-dosa yang paling menyenangkan dan paling disukai. Maka Perintah ini tidak boleh diartikan secara hurufiah! Arti yang umum dari text ini adalah: ‘Ambillah tindakan drastis untuk membuang apapun yang secara alamiah akan mencobai engkau ke dalam dosa’.

Maka dari itu, Sahabat Resi yang terkasih, setelah kita tahu akan apa yang dimaksudkan, disamping tekun berdoa memohon kekuatan Tuhan, kiranya tindakan drastis harus kita jalani untuk tidak jatuh dalam pencobaan.

DOA: Ya Tuhan Allah, janganlah masukkan aku dalam pencobaan sehingga aku jatuh dalam dosa, tetapi bebaskanlah aku dari yang jahat. Amin. Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa (+) dan Putera dan Roh Kudus. Amin. 

Sumber 

https://resi.dehonian.or.id/2022/06/08/jumat-10-juni-2022-hari-biasa-pekan-x/

Renungan - Audio

Renungan - Youtube