Senin, 4 April 2022

Hari biasa Pekan Prapaskah V

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan Pertama: Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6/13:41c-62

Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6

Bacaan Injil: Yohanes 8:12-20

Streaming Paroki Cilacap (05.45 WIB)

Bacaan Pertama: Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6


Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka tudukan.


P. Bacaan dari Nubuat Daniel


Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.


Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6


Ref. Sekalipun aku berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.

Bait Pengantar Injil ( Yoh 33:11 )

Reff: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup. Terpujilah..

Bacaan Injil: Yohanes 8:1-11


Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.


I. Inilah Injil Suci menurut Yohanes

U. Dimuliakanlah Tuhan


Sekali peristiwa, 1Yesus pergi ke Bukit Zaitun. 2Pagi-pagi benar ia berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 3Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 4Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

5Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal ini?” 6Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. 7Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.” 8Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. 9Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. 10Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” 11Jawab perempuan itu, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”


Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Dalam hidup ini kita harus selalu mengucap syukur. Orang yang bersyukur bukan karena tidak ada masalah, tetapi karena melihat dengan iman berkat Tuhan lebih besar daripada masalahnya. Setiap dan kita punya masalah dan tantangan dalam hidup. Kalau kita tidak kuat melawan godaan; kita hidup dalam lingkaran setan. Dua orang tua-tua dalam bacaan pertama dan Kitab Daniel 13: 1-9. 15-17. 19-30, hari ini merupakan salah satu contoh orang yang hidup di dalam lingkaran setan. Mereka tidak bisa menahan godaan setan dalam aneka bentuk. Mereka terjerumus dalam lembah kelam dosa. Dosa terkadang muncul dari pikiran yang mengarah kepada niat untuk melakukannya.


Masa Prapaskah mengajak kita untuk berani melawan niat-niat untuk berbuat dosa. Bagaimana caranya? Cara yang bisa kita lakukan yakni arahkan pandangan kita kepada Tuhan dan hal-hal yang positif Maka kita akan selalu melihat berkat dan hasil yang positif serta luarbiasa. Ke arah mana mata seseorang tertuju akan mempengaruhi keberadaanya, semangatnya, dan kekuatannya dalam melayani. Jikalau orientasi atau arah pandangnya hanya pada maten dan kekuasaan. Maka akan nampak jelas dalam sikap hidup dan model pelayanannya.


Kisah pengalaman Yesus dalam Injil han ini Yohanes 8:12-20 menjadi contoh nyata. Orang Farisi yang memiliki orientasi akan jabatan dan popularitas memandang Yesus sebagai saingan. Mereka tidak akan percaya apapun yang Yesus sampaikan karena mata hati mereka sudah tertutup. Sebaik, sejujur, dan setulus apapun yang Yesus perbuat untuk mereka. Mereka tetap saja menilai Yesus itu saingan yang harus disingkirkan segera. Padahal Yesus sudah jelas menyatakan diri bahwa Dia berasal dan Bapa yang di sorga. Dia adalah terang dunia. Orang Farisi tetap tidak percaya pada Yesus. Janganlah kita seperti orang Fanisi yang menutup mata hati kita kepada Tuhan. Arahkanlah pandangan kita selalu pada Tuhan untuk senantiasa melakukan yang terbaik. Mengapa? Karena tugas utama kita di dunia ini adalah menjadi berkat bagi sesama demi kemuliaan dan kebesaran nama Tuhan.


Sumber: https://www.adiutami.com/2022/04/renungan-harian-senin-4-april-2022.html

DOA PAGI

Allah Bapa Maha Penyayang, Engkau telah menyerahkan Putra-Mu demi keselamatan kami. Semoga berkat bantuan-Mu, kami hidup jujur dan penuh kasih kepada sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Sumber: https://www.adiutami.com/2022/04/renungan-harian-senin-4-april-2022.html